Sabtu, 17 Oktober 2009

Augmented Reality an Implementation in Indonesian Tourism


Kemarin tanggal 16 Oktober 2009, google meluncurkan suatu bentuk augmented reality yang dikolaborasikan dengan produk google maps yang terkenal itu. Menurut saya itu adalah suatu terobosan yang sangat JENIUS !. Beberapa menit membaca official blognya kemudian beberapa menit kemudian digunakan untuk melihat video youtube dan mencoba fasilitas baru ini, seketika itu juga terpikir apa jadinya jika bentuk serupa diimplementasikan di Indonesia tercinta ini, khususnya di bidang pariwisata.

Sekarang makin banyak orang menggunakan layanan peta online. Baik itu untuk mencari jalan terbaik untuk pergi ke suatu daerah maupun hanya untuk iseng melihat-lihat.

( ok, sepertinya udah mulai ngawur ini pembicaraan ), inti pesan dari blog ini adalah menciptakan portal khusus pariwisata indonesia dimana didalamnya terdapat augmented reality kombinasi antara online map, path finder dan info lainnya yang mendukung. Penggunjung portal ini akan dibawa secara pandangan 360° pada daerah pariwisata tertentu pada online map.

Portal augmented reality ini diharap dapat menarik pengunjung untuk datang ke tempat sebenarnnya dengan info yang diperoleh sebelumnya.

Bagaimana ini bisa menarik perhatian orang untuk datang ke site sesungguhnya ?

Ok, kita ambil contoh efek dari filem laskar pelangi di pulau Bitan, atau film Julia Roberts yang sednag syuting di Bali. Laskar pelangi saja sudah menaikan tingkat kunjungan sebesar 500% , sedangkan yang di Bali, belum juga launching daerah tempat syutingnya sudah banyak dikunjungi wisatawan. Banyak contoh lainnya seperti film James Bond di Thailand dll.

Jadi sebetulnya beralasan jika portal pariwisata berbasis pada augmented reality ini dapat menarik wisatawan, terlebih lagi didalamnya dapat ditambahkan informasi berharga lainnya yang bermanfaat bagi calon wisatawan. ( penginapan, makanan, transportasi, dan lain-lain ).

Pertanyaannya kemudian adalah "akankah pemerintah mulai menjajaki solusi promosi berbasis IT seperti ini ? "

Menurut saya sih, jawabannya adalah HARUS !

Why ?, jika kita berpandangan outward dimana sasaran kita adalah wisman, lihat tingkat penetrasi internet mereka, mereka benar-benar memakai media ini sebagai personal assistant mereka. Ayo manfaatkan detik-detik penggunaan internet mereka untuk mempromosikan pariwisata Indonesia dan bawa mereka pada suatu portal penuh informasi yang baik sehingga mendapatkan tempat pada kurva preferensi wisata mereka di puncak yang tertinggi, bawa mereka ke Indonesia, tidak hanya Bali tetapi juga tempat lainnya sehingga menciptakan efek pemerataan pendapatan bangi rakyat bangsa ini yang sedang 'sekarat' karena identitas dirinya telah beberapa kali tercuri atau terjadi percobaan pencurian.

Merdeka !

Tidak ada komentar: